Adilkah Tuhan?
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi |
Hal seperti ini jika terus berkecamuk di pikiran, dapat menyeret kita pada "ke-galau-an spiritual". Karena kalau terus-menerus dibiarkan tanpa adanya jawaban yang memuaskan, bisa-bisa berujung pada sikap apatis, pesimisme dan fatalisme (terlalu pasrah dan mudah menyerah).
Sebenarnya
keadilan Tuhan tidak semua bisa diungkap dengan kata dan realitas
empiris (sesuatu yang dapat diakses oleh indera). Tapi keadilan Tuhan bisa saja
berupa satu realitas metafisis (sesuatu yang berada di luar jangkauan indera
manusia) yang sengaja tidak diungkap dan disimpan-Nya. Oleh karena hal tersebut
disimpan, Tuhan menjadi adil.
Semisal ada
seseorang yang hidupnya susah. Walau sudah bekerja keras, namun Tuhan belum
juga mengubah nasibnya. Segala jalan telah ditempuh, namun tidak ada perubahan.
Apakah Tuhan tidak adil? Karena banyak orang lain yang kadang hanya duduk-duduk
di hotel dan restoran mewah bisa mendapatkan kontrak besar yang bisa kaya
dengan mudah.
Tentu Tuhan tetap
adil. Ada rahasia yang hanya Dia yang tahu hikmahnya. Kalau coba mereka-reka,
bisa saja hikmah itu ditafsirkan. Misalnya, andaikata dia diberi kemudahan dan
dinaikkan derajatnya menjadi orang kaya, jangan-jangan orang ini bisa menjadi
sombong atau lebih parah menjadi kufur. Bisa saja kekayaannya menyebabkan dia
lupa pada Tuhan. Dengan kekayaannya justru dia berpotensi menjadi hamba durhaka
yang tidak mau melaksanakan perintah Tuhan. Malah sebaliknya, kekayaannya
dipergunakan untuk berbuat maksiat dan membuat kejahatan.
Lihatlah, ada banyak orang kaya yang justru tidak bahagia. Hidup di rumah mewah, namun hatinya kosong. Setiap hari hidupnya susah dan gelisah.
Sebaliknya, ada orang yang hidupnya sederhana atau relatif susah, tapi bahagia. Dia punya waktu banyak untuk beribadah. Ibadah membuat dia tenang dan lebih bahagia. Kedekatannya dengan sang maha pencipta membuat hidup terasa indah dan bermakna.
Keadilan Tuhan tidak selalu harus dipertanyakan. Yakinlah Tuhan punya rencana di balik semua peristiwa yang terjadi pada hamba-Nya. Yakinlah bahwa Tuhan selalu mengasihi dan cinta pada seluruh hamba-Nya. Setiap makhluk di dunia, bahkan hewan dan tumbuhan pun tidak pernah luput dari anugerah dan kasih sayang-Nya.
Kita tidak perlu bersedih tentang kegagalan, kesulitan dan pengalaman pahit yang pernah kita alami. Justru kita harus terus bangkit. Karena Man kana yaumuhu khairan min amsihi fahuwa rabihun.. (barang siapa yang hari ini lebih baik dari pada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung..). Jalanilah hari dengan hal-hal yang bermanfaat baik untuk diri sendiri, keluarga, teman dan bahkan bagi semua orang.
Wallahua'lam.
Lihatlah, ada banyak orang kaya yang justru tidak bahagia. Hidup di rumah mewah, namun hatinya kosong. Setiap hari hidupnya susah dan gelisah.
Sebaliknya, ada orang yang hidupnya sederhana atau relatif susah, tapi bahagia. Dia punya waktu banyak untuk beribadah. Ibadah membuat dia tenang dan lebih bahagia. Kedekatannya dengan sang maha pencipta membuat hidup terasa indah dan bermakna.
Keadilan Tuhan tidak selalu harus dipertanyakan. Yakinlah Tuhan punya rencana di balik semua peristiwa yang terjadi pada hamba-Nya. Yakinlah bahwa Tuhan selalu mengasihi dan cinta pada seluruh hamba-Nya. Setiap makhluk di dunia, bahkan hewan dan tumbuhan pun tidak pernah luput dari anugerah dan kasih sayang-Nya.
Kita tidak perlu bersedih tentang kegagalan, kesulitan dan pengalaman pahit yang pernah kita alami. Justru kita harus terus bangkit. Karena Man kana yaumuhu khairan min amsihi fahuwa rabihun.. (barang siapa yang hari ini lebih baik dari pada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung..). Jalanilah hari dengan hal-hal yang bermanfaat baik untuk diri sendiri, keluarga, teman dan bahkan bagi semua orang.
Wallahua'lam.
0 komentar: